Panen Taoge

#FamilyProject#1; Harike-5; TantanganFamilyProject; #Gamelevel3; #BundaSayang; #IIP

 

"Neng, ready to harvest the bean sprouts now?"
"Of course, let's go!"
Pagi sebelum neng Sp  berangkat ke sekolah kita menuai panen taoge. Saking antusiasnya Sp menunda sarapan besarnya. Sebelum diprotes dia hanya menghabiskan segelas susu. Sarapan di hari Senin biasanya cukup lengkap, karena setelah selesai jam sekolah, dia akan ikut kegiatan ekstrakurikuler sampai jam 5 sore.

Di bulan ke tiga program Bunda Sayang IIP. Membuat proyek keluarga yang melibatkan anggota keluarga. Dengan demikian akan ada diskusi untuk membahas proyek apa, bagaimana pelaksanaannya dan tanggungjawab agar proyek yang diinginkan berlangsung sesuai rencana. Hasilnya proyek berhasil atau gagal bukan tujuan utama. Tapi proses menjalankan proyek tersebut lebih penting. 
Selengkapnya di sini

Kenapa proses pelaksanaan proyek keluarga ini lebih penting dibanding hasil proyeknya?  Karena sikap disiplin, konsisten dan komitmen selama pelaksanaan proyek tersebut  melatih si anak dalam meningkatkan kecerdasan menghadapi tantangan.  

Untuk proyek keluarga pertama ini, keterlibatan Sp bisa dikatakan 75 persen.  Sn si bungsu selain sebagai pengamat juga belajar penambahan kosa kata seperti to water, bean sprouts, handkerchief.  Bagaimana dengan Daddy? Menampung laporan tentang proyek ini. 😁 Tugas neng Sp untuk menyampaikan secara lisan. 

Alhamdulillah pertama kali menanam/membuat taoge menggunakan rice cooker (bisa juga dengan panci) ini berhasil. Sukses memanen dengan perasaan senang dan puas. Dengan menggunakan rice cooker kita tidak perlu payah menutup semaian kacang hijau agar terhindar dari sinar.  

Menanam/membuat taoge bukan sesuatu yang sulit bagi sebagian orang. Tapi metode yang saya lakukan dengan memanen taoge tanpa akar mungkin belum banyak yang tahu, jadi kenapa tidak untuk berbagi pengalaman bersama. Mudah-mudahan bermanfaat.

Perlengkapan dan bahan yang diperlukan untuk dua lapis semaian adalah: 
  • 4 saputangan handuk ukuran disesuaikan dengan rice cooker, basahi.
  • 2 helai kain kasa ukuran disesuaikan dengan rice cooker, basahi.
  • 150 gram atau empat genggam kacang hijau
  • rice cooker/ panci lengkap tutup
  • mangkuk untuk penyangga saringan agar semaian kacang hijau tidak tergenang oleh siraman air.
  • saringan yang cukup cekung untuk tempat semaian. 

Cara menyemai: 
  1. Setelah kacang hijau dicuci bersih, lalu direndam selama 12  sampai 14 jam.
  2. Simpan sapuntangan handuk yang basah di dasar saringan, lalu kain kasa basah. Lanjut semai kacang hijau. 
  3. Tutup semaian kacang hijau dengan sapu tangan basah, lanjut kain kasah basah dan semai lagi kacang hijau secara merata. Tutup dengan dua sapu tangan handuk basah. 
  4. Simpan mangkuk di dalam rice cooker, kemudian simpan saringan tempat semaian. Tutup dan siram dengan 3/4 gelas air setiap 5-6 jam sekali. Hari keempat siap menuai panen.

Disaat panen kita angkat lapisan pertama, di bagian bawah kain kasa kita bisa melihat akar-akar taoge. Pangkas akar, jadi pada saat kita mencuci taoge sudah bersih dari akarnya👍🏼 

Proyek keluarga #1 sudah selesai dengan hasil positif. Untuk membaca tulisan-tulisan sebelumnya bisa klik di bawah ini:

Comments

Popular Posts